Semua itu berawal dari mimpi. Ya, saat aku ingin menunjukan pada mereka bahwa aku bisa, bisa mewujudkan segala mimpiku. Omongan - omongan sumbang itu justru menjadi dorongan bagiku untuk yakin melangkah.
"Terima kasih atas dorongan kaLian yang tidak secara langsung itu" mungkin seperti itu ungkapan yang ada dalam otakku. Karena mimpi - mimpi itu telah terbingkai rapi dalam benakku, dan pastinya akan kuwujudkan agar tak hanya jadi sekedar mimpi yang menghiasi anganku. Sempurna,,harus sempurna nantinya. Butuh pengorbanan dan usaha agar semua itu sempurna. Ya,,sekarang aku sedang merangkak, meniti mimpiku yang telah ku gantungkan setinggi bintang.
Terjalnya jalan yang kutapaki, bahkan terkadang badai yang sering manghadang, semua itu kan kujadikan tantangan untuk menikmati indahnya bintang nantinya. Bintang yang dimana tergantung sejuta mimpiku. Indah dan Sempurna pada waktunya saat ku gapai bintang itu.
"Ini bukan kesombongan saya untuk masa depan, namun ini optimisme saya dalam mewujudkan mimpiku yang sempurna"
"Ini bukan kesombongan saya untuk masa depan, namun ini optimisme saya dalam mewujudkan mimpiku yang sempurna"
